Informasi | Pendidikan | Selamat siang sobat,...Hari Raya Kuningan diperingati setiap
210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali tepatnya pada Saniscara
Kliwon Wuku Kuningan, (1 bulan dalam kalender Bali = 35 hari) yang jatuh pada hari ini Sabtu, 7 April 2013.
Di hari yang suci ini diceritakan Ida Sang Hyang
Widhi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh
umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya
Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para
Betara kembali ke sorga.
Kuningan adalah rangkaian upacara
Galungan, 10 hari sebelum Kuningan. Pada hari ini dibuat nasi kuning,
lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda
terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima
anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang
semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar
cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning
tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang melimpahkan
anugrah kemakmuran kepada kita semua, khususnya umat Hindu di Bali maupun umat Hindu di luar Bali.
Makna Hari Raya Kuningan
Hari raya ini datangnya sepuluh hari
setelah Galungan. Ini adalah hari raya khusus, di mana para leluhur yang
setelah beberapa saat berada dengan keluarga sekali lagi disuguhkan
sesajen dalam upacara perpisahan untuk kembali ke stananya
masing-masing. Sedangkan di pedesaan ada beberapa Barong “ngelawang”
beberapa hari diikuti sekolompok anak-anak dengan tetabuhan / gambelan.
Dalam Kuningan menggunakan upakara
sesajen yang berisi simbul tamiang dan endongan, di mana makna tamiang
memiliki lambang perlindungan dan juga melambangkan perputaran roda
alam yang mengingatkan manusia pada hukum alam. Jika masyarakat tak
mampu menyesuaikan diri dengan alam, atau tidak taat dengan hukum alam,
risikonya akan tergilas oleh roda alam. Oleh karena itu melalui perayaan
ini umat diharapkan mampu menata kembali kehidupan yang harmonis (hita)
sesuai dengan tujuan agama Hindu. Sedangkan endongan maknanya adalah
perbekalan. Bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan adalah
ilmu pengetahuan dan bhakti (jnana). Sementara senjata yang paling ampuh
adalah ketenangan pikiran.
Perayaan ini juga dimaksudkan agar umat
selalu ingat kepada Sang Pencipta, Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan
mensyukuri karunia-Nya. Melalui perayaan ini umat juga dituntut selalu
ingat menyamabraya, meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial.
Selain itu, melalui rerahinan kuningan umat diharapkan selalu ingat kepada
lingkungan sehingga tercipta harmonisasi alam semesta beserta isinya.
Demikian posting saya kali ini yaitu tentang Hari Raya Kuningan bagi Umat Hindu, hal ini dimaksudkan sebagai bahan informasi bagi sobat blogger yang ingin mengetahui tentang Hari Raya Kuningan, dan pada akhirnya akan menjadikan sebuah pendidikan tentang hari raya - hari raya Hindu.
Artikel terkait :
No comments:
Post a Comment
Ketentuan berkomentar :
~ Dilarang menggunakan kata-kata yang mengandung unsur SARA
~ Tidak diperkenankan memakai kata-kata yang tidak sopan
~ Komentar harus sesuai dengan Topik
Bagi yang berkomentar jika tidak sesuai dengan ketentuan di atas dengan sangat terpaksa komentarnya akan dihapus oleh admin!
Terima kasih